Rabu, 24 April 2019

ARTIKEL TENTANG MOBILE LEGEND





     “MOBA kok analog?” Pasti kalimat ini sering didengar oleh para pemain Mobile Legends di Indonesia. Seiring dengan maraknya migrasi para game developer dari platform PC ke mobile, tak heran jika permainan Mobile Legends ini menjadi alternatif yang menarik bagi kamu yang ingin bermain MOBA secara praktis dan mudah. Tidak seperti bermain di PC yang harus duduk di kursi ‘gaming’ dan menyiapkan gear pendukung, Mobile Legends dapat dimainkan dimana saja, baik di kamar, maupun ketika sedang bekerja atau mungkin pada saat sedang di kamar mandi. Mobile Legends menjadi mobile game yang paling populer saat ini di Indonesia, setiap hari ribuan pemain memainkan game ini. Oleh karena itu, Venture akan sedikit mengulas apa itu Mobile Legends. Jadi pastikan jika kamu ingin memulai bermain Mobile Legends baca tulisan ini ya guys!

    Apa itu Mobile Legends?

Mobile Legends adalah game yang dikembangkan dan dirilis oleh Moontoon developer. Game ini dapat dimainkan di platform mobile Android dan iOS. Game MOBA satu ini sukses mencuri perhatian para gamer di Indonesia sejak tahun 2016.
Permainan ini dimainkan sebanyak 10 orang yang terbagi menjadi 2 tim.
Permainan dimulai dengan setiap pemain memilih 1 hero dari daftar hero yang bisa diakses oleh pemain. Hero yang tersedia adalah hero yang telah dibeli dan hero yang sedang ‘dipinjamkan’ secara gratis kepada pemain oleh sistem. Dengan kata lain, tidak semua hero dapat langsung dimainkan.
Lama permainan berkisar sekitar 15 menit untuk 1 ronde.


Apa Tujuan Permainan?

Tujuan utama permainan adalah untuk menghancurkan base lawan.
Terdapat 3 lane utama dalam map, yaitu middle, top, dan bottom lane.
Masing-masing lane dijaga oleh Turret yang akan menyerang unit musuh secara otomatis.
Setiap lane juga memiliki bangunan ‘barrack’ yang jika dihancurkan akan membuat creep/minion lawan menjadi semakin kuat.
Apabila semua ‘barrack‘ hancur, maka tim lawan akan memiliki super minion yang jauh lebih kuat dibanding minion biasa.
Di luar jalur lane setiap tim, juga terdapat jungle yang berisi jungle creep yang akan memberikan buff pada unit yang mengalahkan creep tersebut.
Permainan berakhir ketika base salah satu tim hancur.



Apa itu Hero?

  • Hero adalah karakter unik yang hanya dapat dimainkan oleh 1 player pada setiap ronde permainan.
  • Hero dapat dibeli dengan melakukan Top Up diamond, atau dengan menggunakan ticket dan Battle Point.
  • Setiap hero memiliki 4 skill, dengan 1 passive skill dan 3 active skill.
  • Berdasarkan jarak serangnya, hero terbagi menjadi 2 tipe, yaitu melee dan ranged. Hero melee memiliki jangkauan serang yang pendek dibandingkan dengan hero ranged.
  • Dari karakteristiknya, hero dibagi menjadi beberapa tipe, yaitu:
  • Marksman – Tipe hero ini memiliki daya serang yang kuat sehingga memiliki peran sebagai penyerang utama dalam permainan.
  • Tank – Tipe hero ini memiliki base HP dan Armor yang besar sehingga dapat menerima damage yang besar dari lawan untuk melindungi tim.
  • Mage – Tipe hero ini memiliki skill dengan damage yang besar sehingga dapat melakukan quick kill kepada hero lawan.
  • Support – Tipe hero ini memiliki skill yang berguna untuk menjaga tim serta membantu tim ketika sedang bertempur.
  • Assassin – Tipe hero ini umumnya memiliki skill yang dapat membunuh serta melakukan lock kepada lawan.

Nah, itu dia sekilas tentang hal-hal dasar yang akan kamu jumpai langsung di permainan Mobile Legends. Pada bagian berikutnya, kita akan membahas lebih dalam tentang pengetahuan ‘tambahan’ supaya bisa lebih menikmati bermain Mobile Legends. Ga asyik dong kalau mainnya gitu-gitu aja.


Apa itu Role?

Mobile Legends adalah salah satu jenis permainan yang mengandalkan kekompakan tim. Oleh sebab itu, komposisi tim dengan peran yang tepat merupakan hal yang sangat penting untuk memenangkan permainan.

Role adalah pembagian tugas dalam permainan. umumnya role dibuat agar sinergi dan kekompakan tim tetap terjaga. Jenis-jenis tersebut adalah:

  • Carry – Role yang bertugas sebagai pemberi damage utama ketika war. Umumnya merupakan hero tipe Marksman. Role carry membutuhkan intensitas farm dan level yang tinggi untuk mencapai potensinya. Contoh hero marksman adalah Miya, Layla, dan Clint.
  • Tank – Role yang bertugas sebagai penerima damage ketika war. Tank juga harus berada di barisan paling depan guna melindungi teman setimnya. Tank memiliki base HP dan Armor yang tinggi yang membuat mereka susah dikalahkan. Contoh hero tank adalah Balmond, Tigreal, dan Franco.
  • Support – Role yang bertugas membantu hero carry mendapatkan farm ataupun melakukan gank pada tim lawan. Role ini tidak terlalu membutuhkan farm dan level. Contoh hero support adalah Rafaela dan Nana.


Mobile Legends Mechanics

Setelah membaca bagian di atas, kamu sudah dapat gambaran umum tentang apa itu Mobile Legends, tapi tentu saja informasi di atas masih kurang jika kamu ingin betul-betul tahu bagaimana cara bermain Mobile Legends. Jadi di sini Venture akan memberitahu tentang ‘Mobile Legends Mechanics‘, yaitu apa saja detil-detil lain yang ada di dalam permainan.

  • Minion – unit yang bergerak sendiri tanpa dikontrol pemain. Terdapat 3 jenis minion, yaitu Melee, Ranged, dan Siege.
  • Jungle creep – adalah unit yang berada pada kawasan jungle di peta. Mulai respawn pada detik ke-30, unit ini akan memberikan buff kepada unit yang mengalahkannya sehingga lebih creep ini lebih diutamakan untuk farm dibandingkan farm minion.
  • Turtle – adalah unit yang respawn di permainan setelah permainan berlangsung selama 2 menit. Jika dikalahkan akan memberi XP dan gold kepada seluruh anggota tim.
  • Lord – adalah unit terkuat di permainan. Apabila dikalahkan, maka tim yang mengalahkannya dapat memanggil Lord untuk melakukan push kepada team lawan.
  • Item adalah suatu variabel yang dapat memberikan kekuatan tambahan beserta efek khusus bagi hero yang memakainya. Item dibeli menggunakan gold yang diperoleh dari farm minion, jungle creep serta mengalahkan hero dan turret lawan. Beberapa Item memiliki efek skill pasif.
  • Emblem adalah suatu variabel yang dapat ditingkatkan untuk menambah efek tertentu. Emblem terbagi atas Physical, Magical, Marksman, Mage, Fighter, Jungler, Tank, dan Support.
  • Mobile Legends memiliki beberapa mode permainan, antara lain:
  • Classic – mode umum dimana pemain bermain melawan pemain lain tanpa pengkategorisasian tingkat kemampuan pemain.
  • Ranked – mode yang dimainkan berdasarkan tingkatan medal pemain. Pemain akan bermain dengan pemain yang memiliki level medal yang sama. Jika kalah maka pemain akan kehilangan bintang medal, sedangkan jika menang akan memperoleh medal tambahan.
  • Brawl – mode ini lebih memfokuskan untuk pertarungan intens antar tim. Pemain dari kedua tim akan berjumpa langsung di sebuah lane.




Medal adalah tanda dari tingkatan skill suatu pemain. Jika disortir dari tingkatan paling rendah ke tinggi, medal terdiri dari tingkat Warrior, Elite, Master, Grandmaster, Epic, Legend, dan Mythic. Semakin tinggi medal seorang pemain, maka permainan akan menjadi semakin sulit dimenangkan sebab pemain saling bermain dengan pemain yang lebih hebat.

Nah itu dia tentang intro Mobile Legends. Menurut kamu, apa ada materi yang terlewatkan? Comment di bawah ya guys! 












https://www.kaskus.co.id/thread/5aaa3efd582b2e5b148b4568/apa-itu-mobile-legends/




VIDIO

Rabu, 03 April 2019

KESENIAN JAWA TIMUR

        MENGENAL KESENIAN DAN BUDAYA JAWA TIMUR

Jawa Timur memiliki sejumlah kesenian khas. Ludruk merupakan salah satu kesenian Jawa Timuran yang cukup terkenal, yakni seni panggung yang umumnya seluruh pemainnya adalah laki-laki. Berbeda dengan ketoprak yang menceritakan kehidupan istana, ludruk menceritakan kehidupan sehari-hari rakyat jelata, yang seringkali dibumbui dengan humor dan kritik sosial, dan umumnya dibuka dengan Tari Remo dan parikan. Saat ini kelompok ludruk tradisional dapat dijumpai di daerah Surabaya, Mojokerto, dan Jombang; meski keberadaannya semakin dikalahkan dengan modernisasi.

Reog yang sempat diklaim sebagai tarian dari Malaysia merupakan kesenian khas Ponorogo yang telah dipatenkan sejak tahun 2001, reog kini juga menjadi ikon kesenian Jawa Timur. Pementasan reog disertai dengan jaran kepang (kuda lumping) yang disertai unsur-unsur gaib. Seni terkenal Jawa Timur lainnya antara lain wayang kulit purwa gaya Jawa Timuran, topeng dalang di Madura, dan besutan. Di daerah Mataraman, kesenian Jawa Tengahan seperti ketoprak dan wayang kulit cukup populer. Legenda terkenal dari Jawa Timur antara lain Damarwulan dan Angling Darma.
Seni tari tradisional di Jawa Timur secara umum dapat dikelompokkan dalam gaya Jawa Tengahan, gaya Jawa Timuran, tarian Jawa gaya Osing, dan trian gaya Madura. Seni tari klasik antara lain tari gambyong, tari srimpi, tari bondan, dan kelana.
a.    Seni Tari
Tari Remong, sebuah tarian dari Surabaya yang melambangkan jiwa, kepahlawanan. Ditarikan pada waktu menyambut para tamu. Reog Ponorogo, merupakan tari daerah Jawa Timur yang menunjukkan keperkasaan, kejantanan dan kegagahan.
b.    Musik
Musik tradisional Jawa Timur hampir sama dengan musik gamelan Jawa Tengah seperti Macam laras (tangga nada) yang digunakan yaitu gamelan berlaras pelog dan berlaras slendro. Nama-nama gamelan yang ada misalnya ; gamelan kodok ngorek, gamelan munggang, gamelan sekaten, dan gamelan gede.
Kini gamelan dipergunakan untuk mengiringi bermacam acara, seperti; mengiringi pagelaran wayang kulit, wayang orang, ketoprak, tari-tarian, upacara sekaten, perkawinan, khitanan, keagaman, dan bahkan kenegaraan.Di Madura musik gamelan yang ada disebut Gamelan Sandur.
c.    Rumah adat
Bentuk bangunan Jawa Timur bagian barat (seperti di Ngawi, Madiun, Magetan, dan Ponorogo) umumnya mirip dengan bentuk bangunan Jawa Tengahan (Surakarta). Bangunan khas Jawa Timur umumnya memiliki bentuk joglo , bentuk limasan (dara gepak), bentuk srontongan (empyak setangkep).Masa kolonialisme Hindia-Belanda juga meninggalkan sejumlah bangunan kuno. Kota-kota di Jawa Timur banyak terdapat bangunan yang didirikan pada era kolonial, terutama di Surabaya dan Malang.
Jawa memiliki berbagai keindahan budaya dan seni yang terintegrasi dengan kehidupan masyarakatnya. berbagai seni tradisi dan budaya tertuang dalam karya karya pusaka masyarakat jawa seperti batik, rumah joglo, keris dan gamelan. karya pusaka seni dan budaya jawa seperti diatas sangat populer dan mendapatkan tempatnya sendiri di hati msyarakat dan wisatawan yang berkunjung ke yogyakarta.
Menginginkan suasana jawa dengan rumah joglonya dapat dilakukan dengan berwisata adat dan budaya di yogyakarta. sekarang ini telah muncul banyak pilihan berwisata yang menawarkan sifat dan budaya lokal yang tercover dalam desa wisata. Anda tentunya akan dapat menikmati suasana seperti masyarakat jawa sesungguhnya karenan memang desa desawisata telah dipadukan dengan kearifan lokal yang patut anda kunjungi. Selamat berwisata ke Yogykarta.
d.    Pakaian adat
Pakaian adat jawa timur ini disebut mantenan. pakaian ini sering digunakan saat perkawinan d masyarakat magetan jawa timur
e.    Kerajinan tangan
Macam-macam produk unggulan kerajinan anyaman bambu berupa : caping, topi, baki, kap lampu, tempat tissue, tempat buah, tempat koran serta macam-macam souvenir dari bambu lainnya. Sentra industri ini terletak di Desa Ringinagung +- 1,5 arah barat daya kota Magetan.
f.    Perkawinan
Penduduk Jawa Timur umumnya menganut perkawinan monogami. Sebelum dilakukan lamaran, pihak laki-laki melakukan acara nako’ake (menanyakan apakah si gadis sudah memiliki calon suami), setelah itu dilakukan peningsetan (lamaran). Upacara perkawinan didahului dengan acara temu atau kepanggih. Untuk mendoakan orang yang telah meninggal, biasanya pihak keluarga melakukan kirim donga pada hari ke-1, ke-3, ke-7, ke-40, ke-100, 1 tahun, dan 3 tahun setelah kematian.
g.    Festival Bandeng
Festival Bandeng selalu digelar setiap tahun. Namun, ada yang berbeda dalam perayaan tahun ini. Kegiatan tersebut tidak dibarengi dengan acara lelang (menjual dengan harga tawar yang paling tinggi) bandeng kawak yang sudah menjadi tradisi masyarakat Sidoarjo.
Kurang biaya dan bencana lumpur Sidorjo menjadi penyebab lelang itu dihilangkan. Walaupun tidak ada lelang, kegiatan tersebut diharapkan bisa mendorong petani untuk tetap membudidayakan ikan bandeng dengan bobot tak wajar alias raksasa.
Pemkab Sidoarjo sangat memperhatikan pelestarian bandeng karena ikan itu adalah ikon utama Kabupaten Sidoarjo.
Festival yang juga bertujuan melestarikan budaya tradisional tahunan masyarakat Sidoarjo itu diikuti empat peserta petambak di Kabupaten Sidoarjo. Peserta berlomba menunjukkan hasil tambak berupa bandeng yang paling sehat dan terbaik.
h.  Upacara Kasodo
Upacara Yadnya Kasada atau Kasodo ini merupakan ritual yang dilakukan setahun sekali untuk menghormati Gunung Brahma (Bromo) yang dianggap suci oleh penduduk suku Tengger. Upacara ini bertempat di sebuah pura yang berada di bawah kaki Gunung Bromo utara dan dilanjutkan ke puncak gunung Bromo. Upacara ini diadakan pada tengah malam hingga dini hari setiap bulan purnama sekitar tanggal 14 atau 15 di bulan Kasodo (kesepuluh) menurut penanggalan Jawa.
i.  Parikan
Ada tiga jenis parikan di dalam ludruk pada saat bedayan (bagian awal permainan ludruk). Ketiga jenis parikan tersebut adalah lamba (parikan panjang yang berisi pesan), kecrehan (parikan pendek yang kadang-kadang berfungsi menggojlok orang) dan dangdutan (pantun yang bisa berisi kisah-kisah kocak).
j.  Ketoprak
Ketoprak (bahasa Jawa kethoprak) adalah sejenis seni pentas yang berasal dari Jawa. Dalam sebuah pentasan ketoprak, sandiwara yang diselingi dengan lagu-lagu Jawa, yang diiringi dengan gamelan disajikan. Tema cerita dalam sebuah pertunjukan ketoprak bermacam-macam. Biasanya diambil dari cerita legenda atau sejarah Jawa. Banyak pula diambil cerita dari luar negeri. Tetapi tema cerita tidak pernah diambil dari repertoar cerita epos (wiracarita): Ramayana dan Mahabharata. Sebab nanti pertunjukkan bukan ketoprak lagi melainkan menjadi pertunjukan wayang orang.
k.  Reog Ponorogo
Reog adalah salah satu kesenian budaya yang berasal dari Jawa Timur, khususnya kota Ponorogo. Tak hanya topeng kepala singa saja yang menjadi perangkat wajib kesenian ini. Tapi juga sosok warok dan gemblak yang menjadi bagian dari kesenian Reog.
Di Indonesia, Reog adalah salah satu budaya daerah yang masih sangat kental dengan hal-hal yang berbau mistik dan ilmu kebatinan.
Seni Reog Ponorogo ini terdiri dari 2 sampai 3 tarian pembuka. Tarian pertama biasanya dibawakan oleh 6-8 pria gagah berani dengan pakaian serba hitam, dengan muka dipoles warna merah. Para penari ini menggambarkan sosok singa yang pemberani.
Berikutnya adalah tarian yang dibawakan oleh 6-8 gadis yang menaiki kuda. Pada reog tradisional, penari ini biasanya diperankan oleh penari laki-laki yang berpakaian wanita. Tarian ini dinamakan tari jaran kepang. Eits, tarian ini berbeda dengan tari kuda lumping.
Tarian pembukaan lainnya jika ada biasanya berupa tarian oleh anak kecil yang membawakan adegan lucu. Setelah tarian pembukaan selesai, baru ditampilkan adegan inti yang isinya bergantung kondisi dimana seni reog ditampilkan. Jika berhubungan dengan pernikahan maka yang ditampilkan adalah adegan percintaan. Untuk hajatan khitanan atau sunatan, biasanya cerita pendekar. Adegan terakhir adalah singa barong. Seorang penari memakai topeng berbentuk kepala singa dengan mahkota yang terbuat dari bulu burung merak.
l.  Karapan Sapi
Karapan sapi adalah pacuan sapi khas dari Pulau Madura. Dengan menarik sebentuk kereta, dua ekor sapi berlomba dengan diiringi oleh gamelan Madura yang disebut saronen. Pada perlombaan ini, sepasang sapi yang menarik semacam kereta dari kayu (tempat joki berdiri dan mengendalikan pasangan sapi tersebut) dipacu dalam lomba adu cepat melawan pasangan-pasangan sapi lain.
Jalur pacuan tersebut biasanya sekitar 100 meter dan lomba pacuan dapat berlangsung sekitar sepuluh sampai lima belas detik. Beberapa kota di Madura menyelenggarakan karapan sapi pada bulan Agustus dan September setiap tahun, dengan pertandingan final pada akhir September atau Oktober di kota Pamekasan untuk memperebutkan Piala Bergilir Presiden

SOSIAL MEDIA

          PENDIDIKAN NIRKEKERASAN DIMEDIA SOSIAL

Kondisi paling viral dan kerap menjadi buah bibir di kalangan akademik yang berkecimpung di ranah pedagogik dasar negara menengah selama satu abad terakhir tak terlepas dari pewacanaan hilangnya nilai dan norma dalam wajah dunia maya kita.
Persoalan pendidikan nilai pada individu, saat ini yang dianggap dekaden itu ditekankan sebagai tema sentral di gelanggang populer dan ilmiah. Percakapan publik kita di media massa, seminar dan jurnal seakan-akan tak luput dari percakapan pendidikan nilai, baik memproblematikannya secara teoretis maupun praktis.
Pendidikan nilai diproyeksikan sebagai antitesis sekaligus solusi praktis mengatasi banalitas perilaku manusia modern saat ini. Kerangka ini selalu diproduksikan terus menerus oleh para pengkaji dan pengkonstruksi peminat pendidikan dari tingkat yang kecil, daerah hingga yang lebih luas yakni pemerintah pusat.
Viral-nya konten kekerasan, yang selama ini sering muncul di berbagai media sosial, menjadi sebuah gambaran baru tentang pentingnya perihal kehati-hatian dalam share konten. Melihat dari pengalaman yang selama ini terjadi, banyak konten yang secara cepat menyebarkan berbagai konten yang berisi kekerasan, dalam bentuk fisik maupun verbal dihadapan khalayak umum. Sehingga tidak dapat dipungkiri, bahwa  isi konten tersebut banyak menjadi pemicu dalam aksi percontohan yang bisa saja terjadi di lain pihak.
Kita ambil saja, salah satu konten viral aksi kekerasan yang menghentakkan jagat publik kita belum lama ini. Video perihal brutalitas manusia membunuh dengan secara sadis hanya karena sebuah kebencian dalam viralitas dukungan. Korban nahas itu bernama Hariangga Sirla, kebringasan kekerasan yang secara manusiawi tidak bisa ditolerir. Berbeda dukungan tidak menjadikan alasan untuk melakukan pembunuhan kejam, sama sekali tak menunjukan wajah bangsa kita sebagai bangsa ketimuran.
Belum lama juga kasus viralnya aksi kekerasan kembali terulang. Senin (10/12), seorang mahasiswa tewas dianiaya karena dituduh melakukan aksi pencurian di tempat Ibadah. Video aksi kekerasan tersebut viral, hingga mengakibatkan tewasnya mahasiswa itupun sontak tersebar dengan cepat. Kondisi ini membuat prihatin semua pihak, selain aksi main hakim sendiri, kejadian tersebut terjadi ditempat Ibadah yang notabene menjadi tempat paling suci dan disucikan.
Secara cepat, video kekerasan tersebutpun tersebar ke publik. Semua bisa mengunduh dan melihat aksi kekerasan tersebut tanpa suatu hal yang bisa terikat. Media sosial, sebagai media tanpa editor yang tidak mempunyai etika dalam melakukan penyaringan konten dari isi yang tersebar membuat setiap konten bisa secara cepat ditelusuri dan dicari.
Hal ini menjadi keprihatinan kita bersama, peran dari warganet kita masih belum teredukasi dengan baik. Ketika mengetahui konten yang berbahaya, terkhusus yang terdapat konten kekerasan malah terus disebarkan ke saluran informasi lainya.
Dampak yang dirugikan dalam hal ini, salah satunya anak-anak dan remaja. Mereka yang masih secara polos mengkonsumsi konten media yang berisi aksi kekerasan, akan meniru dan menjadikan sebagai pembiasaan, terkhusus terkait perihal membagikan sebuah konten yang berisi kekerasan didalamnya.

Literasi Digital 

Teknologi dan Informasi sudah menggelayuti ranah jagat publik kita, perkembangnya memunculkan sebuah habituasi baru dalam budaya siber. Segala informasi berpindah tangan dengan cepat, tanpa suatu kondisi dalam proses penyaringan secara cepat informasi itu dikonsumsi oleh kalangan publik. Media sosial, berubah menjadi platform arus utama dalam proses pencarian dan bertemunya antara pencari informasi dan penikmat informasi.
Dalam proses persebaran konten, dalam media sosial tidak mengenal istilah “kurator” atau “editor” yang sering digunakan dalam etika penyebaran informasi seperti di media mainstream. Hal ini yang menjadi sebuah kondisi problema belakangan ini. Publik kita tidak seimbang antara kecepatan datangnya informasi, dengan menemukan ketepatan informasi tersebut. Sehingga, kemudian yang terjadi segala informasi diambil tanpa suatu proses penempatan asas mencari kebenarannya.
Padahal merujuk Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) mengungkapkan bahwa hasil survei mereka pada tahun 2016 bahwa media sosial online menempati urutan pertama jenis konten yang biasa diakses pengguna internet dengan presentase 97,4%. Lebih lanjut, Hasil riset online diselenggarakan oleh  ComScore menyatakan bahwa Indonesia merupakan negara keempat yang paling banyak menggunakan facebook di dunia. Tak hanya itu, mereka memberikan julukan “Twitter Nation” kepada Indonesia sebagai  negara yang paling kecanduan twitter di dunia.
Perihal hukum memproduksi dan menyebarkan konten yang dilarang, sebenarnya sudah terdapat seperangkat aturan untuk mengontrol penggunaan medsos, salah satunya yaitu UU No 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transasksi Elektronik (UU ITE). Akan tetapi aturan tersebut masih dianggap sebagian orang belum efektif karena terdapat beberapa pasal yang sering disebut sebagai pasal karet karena pasal tersebut rawan disalahgunakan.
Disini peran publik yang lebih dikenal dengan warganet, mempunyai peran andil yang cukup besar. Kondisi terkini perihal semakin mudahnya setiap individu menyebarkan konten kekerasan. Bahwa konten kekerasan ditakutkan menjadi sebuah perilaku yang menjadi habit pada anak-anak dan remaja. Perlu langkah secara tepat dan berkelanjutan, agar perilaku ini tidak menjadi momok menakutkan bagi bangsa kita kedepannya.
Pendidikan, yang selama ini menjadi institusi pembentuk nilai pribadi, lingkup tersebut tak bisa berlangsung lagi. Melihat dunia sudah berubah drastis, nilai dan norma sudah menjelma sedemikian rupa. Membaur dan menyatu dalam setiap kondisi di teknologi yang semakin kompleks perkembanganya. Media sosial menjadi arus utama dalam percepatan informasi tersebar. Asas ketelitian dan penyaringan (filter) menjadi perilaku dini yang penting untuk mencegah konten kekerasan masuk dalam genggaman anak-anak atau remaja.
Erich Fromm dalam sebuah bukunya yang terkenal The Anatomy of Human Destructiveness (1973), membedakan apa yang disebut agresi lunak dan agresi jahat. Agresi lunak adalah sebuah desakan untuk melawan atau melarikan diri ketika kelangsungan kehidupan hayatinya terancam.
Agresi lunak defensif ini bagi manusia biasanya dimaksudkan untuk mempertahankan hidup spesies atau individu, bersifat adaptif biologis, dan hanya muncul jika memang ada ancaman. Sementara itu, yang disebut agresi jahat, umumnya tidak memiliki tujuan dan muncul hanya karena dorongan nafsu belaka. Agresi jahat yang berkembang di kepala manusia, termasuk di kalangan warganet dapat dikurangi bila di sekitar lingkungan kita yang menguntungkan dan memfasilitasi kreativitas dalam hidup.
Literasi digital paling mendesak untuk segera dikampanyekan, pembiaran terhadap penyebaran konten kekerasan sama saja membiarkan pendidikan kita, terkhusus anak-anak tergerus nilai yang selama ini mereka dapatkan. Malasnya kita dalam pelaporan konten, sama saja merelakan kebringasan manusia yang tak memiliki hati nurani memenuhi ruang publik bangsa kita.










PERJUANGAN DALAM BERPENDIDIAKN

                                       

 DEMI IKUT UN PULUHAN SISWA SD,

               MENYEBERANGI LAUTAN 

Add caption
 
Sejumlah siswa SD di wilayah Distrik Segun, Kabupaten Sorong, Papua Barat, harus naik perahu menyeberangi derasnya gelombang lautan demi untuk mengikuti Ujian Nasional (UN).
Tidak sendiri, para peserta turut ditemani guru dan orang tua yang ikut menginap di lokasi ujian.

PELAKSANAAN Ujian Nasional (UN) yang berlangsung selama 3 hari, dari tanggal 15 Mei hingga 18 Mei 2017, mengharuskan puluhan peserta ujian di Distrik Segun merasakan beratnya perjalanan untuk mencapai lokasi ujian.
Lokasi ujian di Distrik Segun berada di Segun Kampung. Di SD YPK Segun tersebut terdapat 6 wilayah yang melaksanakan ujian diantaranya SP 1 Segun, SP 2 Segun, SP 3 Segun, Gisim, Waimon dan Segun Kampung.Murid yang mengikuti ujian sebanyak 36 orang dari jumlah peserta yang terdaftar sebanyak 37 orang.Dari jumlah peserta ujian yang ada, sebagian besar peserta ujian berasal dari luar Segun Kampung.Letak wilayah yang terpisah antar pulau, mengharuskan para peserta menyeberangi lautan menggunakan long boat untuk tiba di lokasi ujian.
Peserta ujian sudah ada sehari bahkan dua hari sebelum ujian berlangsung,” ungkap Said Rahakbauw, pengawas monitor ujian dari Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Sorong saat berbincang bersama dengan Radar Sorong, di Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Sorong
Tidak hanya sendiri, para peserta ditemani oleh orang tua dan guru serta kepala sekolah dari masing-masing sekolah menuju lokasi ujian.
Orang tua yang tiba di lokasi ujian, turut membawa berbagai persediaan selama menemani anak murid melaksanakan ujian.
Said Rahakbauw mengatakan, 4 jam merupakan waktu terlama menuju tempat ujian, dengan melewati darat lebih dulu lalu menyusul dengan menggunakan long boat milik warga.
Sebelum melintasi lautan, pasang surut ait laut turut diperhitungkan, oleh karena itu peserta telah tiba jauh hari sebelum ujian berlangsung.
Melewati perjalanan yang cukup jauh, turut menambah biaya yang tidak sedikit. Para orang tua murid harus berpatungan untuk biaya bahan bakar yang digunakan untuk long boat.
Sementara saat berada di lokasi ujian, para orang tua dan peserta ujian telah disediakan tempat tinggal dari para panitia ujian.
“Panitia sudah sediakan tempat tinggal, tapi ada juga yang tinggal di keluarga masing-masing,” jelas Said.
Perjalanan yang menegangkan tersebut, tidak hanya dirasakan para siswa saat ujian berlangsung. Beberapa siswa bahkan merasakan perjalanan tersebut hampir setiap hari di waktu sekolah berlangsung.
Long boat yang digunakan, berasal dari warga yang terkadang dengan senang hati mengantarkan para murid tersebut untuk menimbah ilmu.
Menurut Said, selama melakukan tugas sebagai pengawas monitor ujian dibeberapa wilayah di Kabupaten Sorong, wilayah Segun merupakan wilayah ujian terberat yang dilihatnya.
Namun, tantangan tersebut tidak lantas memutuskan semangat belajar dari setiap anak murid. Bahkan hal tersebut menunjukkan kepedulian yang sangat tinggi dari orang tua terhadap pendidikan. ***









                                                                                              SUMBER: https://www.jpnn.com/news/demi-ikut-un-puluhan-siswa-sd-menyeberangi-lautan-ortu-menginap?page=3